Uterus-Preserving Treatment for complex benign gynecology: Peran Radiofrequency Ablation (RFA) sebagai Tatalaksana mioma dan adenomiosis
- Kintani Doctor
- Jul 18, 2024
- 2 min read
Updated: Jul 26, 2024

Hi Sobat Kintani, mari kita eksplorasi lebih jauh tentang penggunaan RFA untuk kasus mioma dan adenomiosis.
Pengertian Mioma dan Dampaknya pada Kesehatan Wanita
Mioma adalah pertumbuhan massa non-maligna yang berkembang di dalam atau sekitar rahim. Ukuran, jumlah, dan lokasinya berbeda-beda, sehingga dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk perdarahan menstruasi yang banyak, nyeri panggul, kesulitan BAK, dan infertilitas.
Apa itu Radiofrequency Ablation (RFA)?
Radiofrequncy Ablation (RFA) adalah tehnik pembedahan invasif minimal menggunakan energi termal yang dihasilkan oleh frekuensi radio dengan tujuan untuk memperkecil ukuran mioma. Teknik RFA menggunakan alat seperti jarum berukuran kecil dan panjang. tanpa melakukan sayatan pada kulit. Dipandu dengan pemeriksaan USG, jarum tersebut akan diarahkan ke mioma tanpa merusak jaringan rahim yang lain. Tindakan RFA ini akan mematikan jaringan mioma, sehingga gejala yang disebabkan oleh mioma diharapkan berangsur-angsur pulih.
Manfaat RFA untuk Manajemen Mioma atau Leiomioma
1. Mempertahankan fungsi rahim: Berbeda dengan histerektomi, RFA secara khusus menargetkan mioma tanpa mengangkat rahim. Hal ini memungkinkan wanita untuk mempertahankan potensi reproduksinya dan menghindari dampak emosional dan fisik dari pengangkatan rahim.
2. Tatalaksana Minimal Invasif – Minimally Invasive Surgery : RFA dilakukan tanpa membuat sayatan, dan merupakan tatalaksana non-operatif. Prosedur ini mengurangi rasa sakit pasca operasi, mengurangi jaringan parut, dan waktu pemulihan lebih cepat dibandingkan dengan operasi terbuka laparatomi.
3. Mengurangi Gejala: Penelitian menunjukkan bahwa RFA secara signifikan mengurangi gejala yang berhubungan dengan mioma, termasuk pendarahan hebat dan nyeri panggul. Banyak wanita mengalami pemulihan dan hilangnya gejala dengan cepat sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka.
4. Prosedur Rawat Jalan (One-Day Care): RFA biasanya merupakan prosedur rawat jalan, artinya sebagian besar pasien dapat pulang pada hari yang sama (One-Day Care). Hal ini mengurangi biaya rawat inap di rumah sakit dan memungkinkan pasien untuk pulih dengan lebih cepat dan dapat kembali beraktivitas.
5. Komplikasi minimal: Karena sifat RFA yang merupakan tatalaksana non-bedah dan minimal invasive. Komplikasi dapat di minimalisir jika dibandingkan dengan metode pembedahan lain seperti laparatomi. Dengan demikian, risiko infeksi di dalam Ruangan OK, atau ruang rawat serta komplikasi pasca-operasi lainnya seperti infeksi dan kehilangan banyak darah dapat diminimalisir.
Apakah RFA bisa digunakan untuk seluruh tipe mioma?
Meskipun RFA adalah pilihan terbaik bagi sebagian besar kasus mioma, RFA belum tentu cocok untuk dilakukan pada beberapa kasus. Kandidat ideal untuk RFA biasanya mencakup pasien dengan gejala perdarahan di luar siklus haid, nyeri pinggang akibat ukuran mioma yang besar dan pasien yang ingin mempertahankan rahimnya sekaligus menghindari pembedahan invasif. Untuk menentukan derajat keparahan dan klasifikasi mioma, konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter OB-GYN perlu dilakukan untuk menilai mampu laksana RFA pada pasien.
Layanan diagnosis dan tatalaksana mioma dengan RFA atau metode lain dapat dilakukan di RSCM Kintani dengan mudah dan akurat bersama dokter spesialis OB-GYN kami dengan keahlian dibidang fertilitas, endokrin dan reproduksi yang dapat menangani masalah tersebut dengan baik.
Comments